Monday 20 September 2010

Biaya Pendidikan Anak

Bagaimana perasaan Anda hari-hari ini? Berdebar-debar menanti rapor hasil ujian sekolah buah hati Anda?

Menginginkan buah hati naik kelas dan/atau berprestasi merupakan idaman setiap orangtua. Di sisi lain, ada juga sekalangan orang yang pikiran dan perasaannya tidak lagi tercurah hanya pada prestasi dan pendidikan anak mereka.

Yang lebih menjadi beban adalah setiap tahun ajaran baru, kebutuhan dana pendidikan meningkat. Apalagi, jika sang anak sudah dalam periode melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Kebutuhan dana tentu lebih besar lagi.
Bagi sebagian keluarga, biaya pendidikan anakbukan masalah karena telah menyiapkannya jauh-jauh hari, dalam bentuk tabungan pendidikan, asuransi pendidikan, dan/atau dalam bentuk aset yang peruntukannya memang sebagai dana pendidikan anak.

Masalahnya, tidak setiap keluarga telah dan mampu menyiapkan dana pendidikan anak sejak dini. Jangankan pendidikan anak, mungkin malah ada yang mengatakan, boro-boro memikirkan anak akan melanjutkan sekolah ke mana, yang ada adalah hari-hari masih dipenuhi kesulitan keuangan.

Betapapun sulitnya keadaan ekonomi keluarga, tetap saja pendidikan buat anak tidak bisa ditawar-tawar. Anda bisa saja menunda keinginan membeli pakaian, makan enak, atau apa pun yang Anda inginkan dan membelinya lain waktu, tetapi jika menunda pendidikan anak sama artinya dengan menggadaikan masa depan anak sendiri.

Pendeknya, sejelek apa pun kondisi keuangan Anda menyediakan biaya bagi kelanjutan pendidikan anak merupakan hal mutlak kewajiban Anda sebagai orang tua.

Jika belum memiliki dana yang teralokasi secara khusus untuk pendidikan anak, Anda harus rela memangkas pengeluaran untuk konsumsi. Jika tetap tidak mencukupi, menjual sebagian aset juga harus dipertimbangkan.

Boleh jadi Anda menganggap saran semacam ini berlebihankarena mengumpulkan aset juga bukan hal mudah. Namun, jangan lupa, aset masih bisa dicari. Jika Anda bekerja lebih keras, pasti aset masih akan terbeli. Namun, kalau pendidikan anak terganggu, dampaknya akansangat fatal sebab waktu tidak bisa berulang.

Kendati begitu, bukan berarti Anda boleh tidak peduli dengan aset yang telah Anda miliki. Memiliki aset tetap merupakan salah satu tujuan keuangan. Namun, menyediakan dana bagi pendidikan anak masih lebih prioritas. Dengan kata lain, biarkan aset dijual asal anak tetap bisa memperoleh pendidikan. Tentu saja, setelah itu Anda juga mesti membuat perencanaan keuangan untuk memiliki kembali aset yang telah dijual.

Oke, itu adalah salah satu solusi menyediakan biaya pendidikan anak bagi yang alpa menyiapkannya, tetapi kebetulan masih memiliki asetyang bisa diuangkan. Bagaimana jika tida memiliki aset yang bisa dijual? Jangan dulu panik.

Pendidikan = investasi

Pendidikan anak hakikatnya investasi. Jadi, biaya yang akan Anda keluarkan tergolong sebagai biaya baik dan akan membuahkan hasil di kemudian hari yang hasilnya akan dipetik buah hati Anda.

Dalam konsep keuangan, investasi pada dasarnya boleh dilakukan dengan utang. Lihat saja, bagaimana pengusaha atau bahkan konglomerat sekalipun meminjam ke bank untuk membagun pabrik atau menambah modal kerja usaha. Dengan cara semacam itulah, bisnis mereka menjadi lebih besar. Demikian pula dengan pendidikan yang notabene merupakan investasi jangka panjang. Jadi, Anda bisa saja membiayai dengan utang. Saat ini cukup banyak bank yang mengeluarkan produk kredit yang peruntukannya bisa untuk pendidikan. Mereka menyebutnya sebagai kredit multiguna. Peruntukan kredit tersebut diperkenankan untuk membuiayai pendidikan anak.

Karena mengambil pinjaman bank, tentu saja Anda mesti rutin mengangsur pelunasan kredit tersebut. Namun, ini sama sekali bukan masalah. Kalangan yang menyiapkan dana pendidikan sejak dini juga rutin mengangsur dana pendidikan ke dalam rekening tabungan pendidikan mereka. Jadi, maknanya sama saja. Bedanya, apabila tabungan pendidikan anak dananya disetor terlebih dahulu, kredit multiguna dananya disetor belakangan, yakni dalam bentuk angsuran pelunasan kredit.

Tabungan pendidikan anak yang ditawarkan banyak bank dilengkapi pula dengan asuransi. Jadi, jika terjadi apa-apa dengan Anda, biaya pendidikan anak Anda akan ditanggung pihak asuransi. Namun, bukan berarti kredit multiguna tidak bisa diimbuhi dengan asuransi. Anda bisa saja membeli polis asuransi kredit berbarengan dengan kredit multiguna. Manfaatnya, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada diri Anda, kredit Anda akan dilunasi pihak asuransi.

Pendek kata, jangan pernah berpikir tidak ada solusi untuk membiayai pendidikan anak, kendati kondisi keuangan keluarga kurang baik. Yang terbaik tentu saja menyiapkan biaya pendidikan sejak jauh-jauh hari.

Konkretnya, apabila saat ini Anda kerepotan menyediakan dana tersebut, tentu saja hal ini jangan terulang lagi tahun depan. Dan, sudah sepantasnya, sebagai orang tua, Anda menjadikan biaya pendidikan Anak sebagai prioritas dalam perencanaan keuangan Anda. Seperti kata pepatah, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

No comments:

Post a Comment